activity · cerita · indonesia · kerja · sharing

Cerita dari Taman Suropati No. 2

Kerja dimana? Bappenas. Wah hebat, PNS ya? Bukan. Loh terus apa? Honorer? Iya, tenaga kontrak. Oooh tenang aja, tar bisa langsung jadi PNS kan ya?

Dalam kurun waktu setahun++ ini entah sudah berapa kali mendengar dan merasakan percakapan seperti itu. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa sebenarnya sekarang (masih) banyak tenaga pendukung non-PNS di kementerian/lembaga, ya salah satunya Bappenas ini. Jenis tenaga pendukung ini sendiri ada banyak, ada yang substansi maupun administrasi, ada yang sifatnya konsultan/tenaga ahli ada juga yang sifatnya asisten tenaga ahli/surveyor.

Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan untuk menimba ilmu sejak Maret 2016 hingga Agustus 2017. Merasakan pergantian menteri, merasakan ganti direktorat, dan merasakan ganti sub direktorat (pokoknya lengkap sudah). Banyak suka duka yang dialami, pun banyak ilmu dan pengalaman yang didapat. Tidak hanya saya jadi mengerti dan memahami bagaimana bekerja dan lingkup pekerjaan di pemerintahan, tapi saya juga belajar mendewasakan diri saya sekaligus meningkatkan softskills seperti bagaimana berkomunikasi dengan pimpinan, berkoordinasi dengan berbagai direktorat/instansi lain, dsb.

Boleh dibilang, kaitan antara latar belakang pendidikan dengan pekerjaan yang saya jalani tidak terlalu relevan. Tetapi, jujur saja semua hal tersebut bisa dipelajari seiring berjalannya waktu, asal ada kemauan untuk belajar dan mencari informasi. Sewaktu awal masuk, walaupun saya mendaftar untuk Subdit KSST, saya sendiri tidak tahu apa itu KSST, (pasti banyak yang belum tau deh apa itu KSST). Seiring berjalannya waktu saya jadi tahu tentang KSST dan merasa kagum dengan Indonesia bahwa ternyata Indonesia sudah mampu untuk memberikan bantuan ke negara lain walaupun di lain pihak Indonesia juga masih belajar dari negara yang lainnya juga.

Eeh bentar,  jadi apa sih KSST?
Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) merupakan kerjasama antar negara-negara Selatan dengan mitra pembangunan, misalnya Islamic Development Bank, GIZ, USAID, dsb. Indonesia dalam hal ini telah memberikan bantuan seperti pelatihan, peningkatan kapasitas, pengiriman tenaga ahli, dll di berbagai bidang (pertanian, konstruksi, dsb) ke negara-negara di Afrika, Pasifik, dan Asia seperti Myanmar, Suriname, Fiji dan masih banyak lagi. 

Setelahnya saya sempat mengerjakan SDGs sebelum akhirnya berlabuh di bidang kerjasama pembangunan regional (yang awalnya saya kira hanya terbatas pada level ASEAN dan pembangunan regional Indonesia saja. hehe). Dari sini saya jadi tau bahwa ternyata ada banyak sekali kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia, dan ada sub-sub kerjasama di dalamnya. Misalnya, di dalam kerangka ASEAN ternyata ada sub kerjasama BIMP-EAGA (sebuah nama yang super asing di telinga saya) atau di dalam hubungan antara Indonesia-Uni Eropa ternyata ada lagi sub bidang kerjasamanya dan semua itu ada banyak!! Belum lagi adanya kerjasama bilateral antara Indonesia dan negara-negara lain dan juga kerjasama pembangunan lainnya. Disini saya belajar bahwa yang namanya berunding, menyusun kesepakatan itu tidak mudah dan perlu koordinasi kuat antar stakeholders. Selain itu, saya rasa mahasiswa PWK pun perlu loh untuk mengetahui kerjasama-kerjasama tersebut, supaya tahu perkembangan pembangunan di regional kawasan (misalnya akan ada konektivitas infrastruktur di ASEAN).

Selain substansional, disini saya juga mendapat partner yang seolah sudah menjadi keluarga. Dimulai dari teman-teman sesama staf kontrak dari berbagai latar belakang, baik karakter maupun pemikiran sampai Bapak/Ibu pimpinan yang luar biasa dan senantiasa membimbing dengan sabar.

udahan ah sesi formalnya 

Intinya, selama 1 tahun 6 bulan ini ada banyak cerita, ada banyak senyum, tawa canda, marah, kesal, sedih yang semuanya tidak bisa diungkapkan satu persatu. Dari yang tadinya saling diam, tidak saling kenal, kaku sampai sekarang menjadi akrab dan bahkan terbawa mimpi. Terkadang rasanya justru sepi kalau tidak bertemu/bercanda bersama mereka. Entah kenapa, semua yang ada disini bisa saling klop satu sama lain, ada aja frekuensi yang bisa menyatukan kami. Harus diakui, semua yang ada disini punya keunikan masing-masing. Layaknya membuat masakan, setiap bahan memiliki ciri khas yang mungkin berbeda baik rasa maupun bentuknya. Tetapi ketika semua sudah dicampur menjadi satu, semua perbedaan itu dapat saling mengisi, bersinergi dan menghasilkan makanan yang enak 🙂

Terima kasih SMK Polugri KPI angkatan 2016-2017 ! Semoga setelah lulus kalian bisa sukses menempuh jalan masing-masing

Untitled design
keluarga besar Polugri KPI angkatan 2016-2017

Leave a comment